Tren belanja online dinilai telah mengalami perubahaan. Tidak hanya menyentuh soal gender, kini barang yang paling diburu konsumen online juga sudah berubah.
Dari sisi gender, misalnya, bila dahulu konotasi belanja lebih dimiliki kaum perempuan, maka saat ini nampaknya tidak demikian. Seiring tren belanja online yang terus berkembang, urusan belanja juga sudah menjadi hal yang diminati kaum lelaki. Hal ini seperti dikatakan pemerhati e-commerce, Kun Arief Cahyantoro pada sebuah acara yang digelar Shopee pada Jumat (9/3) pekan lalu.
“Satu yang menarik, yaitu adalah bahwa selama ini yang namanya konotasi belanja itu adalah milik perempuan, yang berubah sekarang adalah mulai yang namanya kaum lelaki itu menyenangi belanja,” beber Kun Arief ketika menjelaskan soal tren seputar e-commerce.
Atas dasar itulah Kun Arief menilai bahwa pola belanja, dalam hal ini belanja online sudah lebih advance.
”Kenapa lebih advance, karena seperti kita kaum laki-laki, jangankan untuk belanja, menemani pasangan untuk belanja saja itu rasanya sudah berat sekali, tapi sekarang hal itu sudah berubah, itu sudah advance,” bebernya.
Adapun hal ketiga yang dibeberkan Kun Arief seputar tren belanja online adalah tipikalnya yang juga sudah berubah, yang sebelumnya dianggap tidak aman, tidak ada garansinya, tidak ada jaminannya, saat ini sudah berubah.
“Nah, ternyata yang sekarang, kaum lelaki sebagai buyer ‘alat elektronik’ itu sudah merasa mulai aman untuk ‘berbelanja secara online’,” kata Arief.
Selain dari sisi gender, perubahan di ranah e-commerce juga diprediksi akan menyentuh pada jenis barang yang akan banyak diburu oleh konsumen. Bila sebelumnya lebih ke produk fashion, maka ke depannya produk elektroniklah yang disebut akan melesat pertumbuhannya.
“Kenaikan fashion saya jamin tidak lebih dari 2-3 kali lipat seperti itu. Tapi elektronik, itu bisa lima kali lipat. Kenapa? Karena istilahnya itu ‘basket size’-nya itu besar. Begitu banyak macam, begitu banyak pilihan,” ungkapnya.
